Rabu, 15 April 2015

litle story



Keindahan cinta
Sore hari ini langit begitu pekat , hujan membasahi bumi . Fatma tengah asyik memandangi derasnya air hujan dari jendela kamarnya . dikejauhan tampak sepeda motor tengah melaju kencang , motor tersebut dikendarai oleh dua orang yang satu badannya kekar dan berkulit hitam sedangkan yang satunya lagi tinggi , putih dan berbadan sedang . mungkinkah itu genk motor ?? gumam Fatma . tiba-tiba motor itu oleng tak terkendali dan gubrakk . . !! sang pengendara jatuh terpelanting tepat di depan rumah Fatma .
Fatma berteriak histeris dan segera memburu keluar rumah menuju kejadian.
Fatma menemui dua orang tersebut , tidak ada orang yang lewat dikarenakan hujan begitu lebat. Nampak keduanya meringis kesakitan , Fatma segera bertanya apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau nggak , namun keduanya menggeleng .
Fatma membawa keduanya masuk ke dalam rumahnya dan segera disambut oleh ibundanya . terlihat ada rasa cemas yang tersirat di raut wajah bundanya , namun Fatma segera meyakinkan bahwa ia menolong karena alloh dan alloh pula akan menolongnya beserta bundanya . Fatma menghampiri pengendara motor yang jatuh tersebut yang diketahui namanya Roki dan Fauzan . Roki yang berbadan kekar dan Fauzan adalah yang berbadan sedang . Fauzan segera menutupi tato dilengannya dengan jaket sedangkan Roki hanya malu-malu ketika bunda Fatma memandangi tatonya karena ia hanya memakai baju berlengan pendek .
“ade-ade ini darimana , kenapa berkendara disaat hujan ??” Tanya bunda Fatma
Sedangkan Fatma sedang pergi ke rumah pak RT untuk melapor .
“kami mau ke markas bu .” jawab Roki pendek dan kakinya segera di injak oleh Fauzan . Roki meringis kesakitan .
“maksudnya kami mau pulang ke rumah .” timpal Fauzan sambil tersenyum .
Fatma yang baru datang dari rumah pak RT segera mengambil handuk dan air hangat untuk membersihkan luka Roki dan Fauzan .
                                                                        ****
Adzan magrib tlah tiba , Roki dan Fauzan telah selesai mengeringkan badan dan mengobati lukanya dengan obat yang diberikan oleh Fatma. Fatma dan bundanya pergi ke kamar untuk menunaikan sholat magrib . Roki dan Fauzan saling pandang , mereka merasa canggung .
Tiba-tiba terdengar ucapan salam seseorang dari pintu depan , Roki dan Fauzan tidak menjawabnya . tampaklah Irwan adik Fatma yang baru pulang kuliah . Irwan sangat kaget melihat 2 orang laki-laki yang tak dikenal berada di rumahnya . rasa heran Irwan segera terjawab oleh Fatma , selesai sholat Fatma segera menejelaskan . Irwan segera bersikap ramah dan berkenalan dengan keduanya , meski agak risih dengan tato di tubuh mereka .
“gak solat bang ??” Tanya Irwan memberanikan diri bertanya berusaha akrab pada Roki dan Fauzan .
Fauzan segera mendekati Irwan dan berbisik “kita belum pernah sholat , jadi gak tau apa-apa tentang solat “ wajahnya tersipu .
Irwan hanya beristigfar dalam hati .
“ya udah kalo abang mau , kita solat bareng . . kita berwudu dulu “ ajak Irwan , keduanya mengangguk dan mengikuti Irwan .
                                                          ****
Suasana ruangan begitu hangat dengan cahaya lampu 25 watt , ruangan seluas 4x6 tampak ramai , sebuah meja makan yang dipenuhi hidangan dan di kursi telah duduk 5 orang yang siap menikmati hidangan tersebut .
Tampak Fatma sedang mengisi air dalam gelas , Roki dan Fauzan hanya bengong , bundanya Fatma menyiapkan piring sedangkan Irwan tengah asyik meneguk air teh yang dihidangkan kakaknya .
Akhirnya mereka pun menikmati hidangan di meja dengan lahapnya .
                                                           ****
Jarum jam telah menunjukkan angka 02:32 namun Fauzan tidak kunjung tertidur , fikirannya dibayang-bayangi wajah Fatma yang berparas cantik dan ayu dengan balutan jilbab . sedangkan roki telah tidur mendengkur , Irwan pun Nampak lelap tertidur .
Fauzan merasa suntuk jika hanya rebahan dengan mata tak kunjung terpejam . akhirnya Fauzan memutuskan untuk pergi ke halaman depan menghirup udara segar . tepat saat melewati kamar Fatma , Fauzan berhenti . ia mendengar suara Fatma . terdengar lantunan doa dari mulutnya .
“ya alloh , jagalah jodoh Fatma . segeralah pertemukan Fatma dengannya . semoga jodoh Fatma adalah laki-laki soleh yang taat kepadaMu , yang mencintai dan menyayangi Fatma dengan mengharap restuMu . jika saat ini ia berada dijalan yang tak kau ridhoi semoga ia segera sadar , jika ia berada di jalan yang kau ridhoi selamatkan ia . aamiin “ itulah sepenggal doa yang Fatma panjatkan dan suaranya tak terdengar lagi . Fauzan segera kembali ke kamar Irwan takut-takut kalo Fatma keluar kamar dan ia ketahuan menguping . sesampai di kamar Irwan fauzan semakin sulit memejamkan mata , lantunan doa Fatma masih terngiang ditelinganya . ia akui bahwa hatinya telah tercuri oleh Fatma . ia jatuh cinta . namun Fauzan menyadari siapa dirinya , ia hanyalah seorang dedengkot copet dan memiliki banyak anak buah yang diasuhnya sebagai penjambret yang sempit akan hati nurani , ia tak segan menodong dan mengancam korbannya . Roki yang menyadari fauzan masih membuka mata langsung berbisik “Bos , kita pergi aja dari sini . motor biarlah kita umpetin dulu nanti dilain waktu kita ambil. Jangan lupa kita sikat semua barang berharga di rumah ini “ Fauzan menjitak kepala Roki dan membalas bisikannya “gua gak akan lakuin itu , mereka amat polos dan berhati bersih , masih mau menolong dan menampung tampang berandal dan pencopet kelas kakap seperti kita “ .
Roki merasa heran dengan jawaban bosnya , namun Roki gak mau ambil pusing ia kembali tertidur pulas . Fauzan telah bertekad untuk merubah perilakunya dan mulai mendekatkan diri kepada tuhan sebagaimana kodratnya seorang muslim , dan matanya mulai terpejam .
                                                          ****
Adzan subuh tlah berkumandang . Fatma , bundanya dan Irwan telah siap-siap berwudu .
Fauzan melirik jam di dinding telah menunjukan angka 5 tandanya subuh tlah tiba . dengan mata berat ia bangun dan berusaha membangunkan Roki untuk sholat namun Roki malah tarik selimut dan terus mendengkur akhirnya Fauzan pergi sendiri menemui Irwan untuk ikut serta menunaikan sholat subuh .
Pagi itu menjadi pagi yang indah bagi Fauzan , kini ia telah berkumpul untuk sarapan bersama keluarga yang bersahaja . ia benar-benar merasakan kedamaian . jantungnya berdebar kencang disaat melihat Fatma , wajah cantik berbalut jilbab warna merah sungguh mempesona .
tapi , Perpisahan akhirnya tiba , Fauzan harus meninggalkan keluarga bersahaja tersebut , setelah berterima kasih Fauzan dan roki berpamitan . Fauzan berjanji akan kembali ke rumah ini menjadi Fauzan yang layak bersanding dengan Fatma . dalam hati ia berdoa semoga Fatma adalah jodohnya . “tunggu aku Fatma “ gumamnya .
Fatma memandangi kepergian Fauzan dengan pandangan yang sulit diartikan , pertemuan sekejap itu telah memberi makna tersirat .
                                                              ****
Pagi ini udara begitu sejuk , matahari Nampak kemerahan di ufuk timur . burung-burung berkicau riang sungguh indah pagi ini . di halaman belakang rumah yang asri tampak seorang gadis berjilbab merah maroon tengah menyiram bunga . tengah asyik dengan bunganya . terdengar ucapan salam seseorang dari pintu depan , Fatma segera menjawab dan memburu pintu .  tampak di depan matanya seorang pria berpakaian rapi layaknya ustad . Fatma tau betul siapa pria itu , ya.. dia adalah pria yang ia tolong setahun yang lalu saat kecelakaan motor di depan rumahnya .
“kak Fauzan  . .” ucap Fatma setengah tak percaya dengan orang dihadapannya , yang dulu tampak beringas dan bertato kini sungguh lain , ada kedamaian dan kesejukan dimatanya .
“iya dik Fatma , saya kesini berniat silaturahmi dan berniat meminangmu jika dik Fatma berkenan dan jika belum ada yang meminang , semenjak bertemu dik Fatma saya sudah jatuh hati , namun karena saya menyadari siapa diri saya , saya hanya menyimpan perasaan itu di lubuk hati saya , semoga sekarang saya layak untuk menikahimu.” Fauzan langsung berbicara pada intinya dan begitu tenang menyampaikan perasaannya kepada gadis pujaannya tersebut .
Fatma terharu mendengar penuturan Fauzan , ternyata selama ini cintanya tak bertepuk sebelah tangan dan harapannya berbuah manis .
Akhirnya pembicaraan itu dilanjutkan di dalam rumah bersama ibunda Fatma dan Irwan adiknya .

#terima kasih
Maaf bila banyak kesalahan , cerita ini hanya fiksi belaka .
Karya : Wanda Dewi Agustina
Fb :Wanda Dewi Agustina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan.
terimakasih.