Keindahan
cinta
Sore hari ini langit begitu pekat , hujan membasahi
bumi . Fatma tengah asyik memandangi derasnya air hujan dari jendela kamarnya .
dikejauhan tampak sepeda motor tengah melaju kencang , motor tersebut
dikendarai oleh dua orang yang satu badannya kekar dan berkulit hitam sedangkan
yang satunya lagi tinggi , putih dan berbadan sedang . mungkinkah itu genk
motor ?? gumam Fatma . tiba-tiba motor itu oleng tak terkendali dan gubrakk . .
!! sang pengendara jatuh terpelanting tepat di depan rumah Fatma .
Fatma berteriak histeris dan segera memburu keluar
rumah menuju kejadian.
Fatma menemui dua orang tersebut , tidak ada orang
yang lewat dikarenakan hujan begitu lebat. Nampak keduanya meringis kesakitan ,
Fatma segera bertanya apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau nggak , namun
keduanya menggeleng .
Fatma membawa keduanya masuk ke dalam rumahnya dan
segera disambut oleh ibundanya . terlihat ada rasa cemas yang tersirat di raut
wajah bundanya , namun Fatma segera meyakinkan bahwa ia menolong karena alloh
dan alloh pula akan menolongnya beserta bundanya . Fatma menghampiri pengendara
motor yang jatuh tersebut yang diketahui namanya Roki dan Fauzan . Roki yang
berbadan kekar dan Fauzan adalah yang berbadan sedang . Fauzan segera menutupi
tato dilengannya dengan jaket sedangkan Roki hanya malu-malu ketika bunda Fatma
memandangi tatonya karena ia hanya memakai baju berlengan pendek .
“ade-ade ini darimana , kenapa berkendara disaat
hujan ??” Tanya bunda Fatma
Sedangkan Fatma sedang pergi ke rumah pak RT untuk
melapor .
“kami mau ke markas bu .” jawab Roki pendek dan
kakinya segera di injak oleh Fauzan . Roki meringis kesakitan .
“maksudnya kami mau pulang ke rumah .” timpal Fauzan
sambil tersenyum .
Fatma yang baru datang dari rumah pak RT segera
mengambil handuk dan air hangat untuk membersihkan luka Roki dan Fauzan .
****
Adzan magrib tlah tiba , Roki dan Fauzan telah
selesai mengeringkan badan dan mengobati lukanya dengan obat yang diberikan
oleh Fatma. Fatma dan bundanya pergi ke kamar untuk menunaikan sholat magrib .
Roki dan Fauzan saling pandang , mereka merasa canggung .
Tiba-tiba terdengar ucapan salam seseorang dari
pintu depan , Roki dan Fauzan tidak menjawabnya . tampaklah Irwan adik Fatma
yang baru pulang kuliah . Irwan sangat kaget melihat 2 orang laki-laki yang tak
dikenal berada di rumahnya . rasa heran Irwan segera terjawab oleh Fatma ,
selesai sholat Fatma segera menejelaskan . Irwan segera bersikap ramah dan
berkenalan dengan keduanya , meski agak risih dengan tato di tubuh mereka .
“gak solat bang ??” Tanya Irwan memberanikan diri
bertanya berusaha akrab pada Roki dan Fauzan .
Fauzan segera mendekati Irwan dan berbisik “kita belum pernah sholat , jadi gak tau
apa-apa tentang solat “ wajahnya tersipu .
Irwan hanya beristigfar dalam hati .
“ya udah kalo abang mau , kita solat bareng . . kita
berwudu dulu “ ajak Irwan , keduanya mengangguk dan mengikuti Irwan .
****
Suasana ruangan begitu hangat dengan cahaya lampu 25
watt , ruangan seluas 4x6 tampak ramai , sebuah meja makan yang dipenuhi
hidangan dan di kursi telah duduk 5 orang yang siap menikmati hidangan tersebut
.
Tampak Fatma sedang mengisi air dalam gelas , Roki
dan Fauzan hanya bengong , bundanya Fatma menyiapkan piring sedangkan Irwan tengah
asyik meneguk air teh yang dihidangkan kakaknya .
Akhirnya mereka pun menikmati hidangan di meja
dengan lahapnya .
****
Jarum jam telah menunjukkan angka 02:32 namun Fauzan
tidak kunjung tertidur , fikirannya dibayang-bayangi wajah Fatma yang berparas
cantik dan ayu dengan balutan jilbab . sedangkan roki telah tidur mendengkur ,
Irwan pun Nampak lelap tertidur .
Fauzan merasa suntuk jika hanya rebahan dengan mata
tak kunjung terpejam . akhirnya Fauzan memutuskan untuk pergi ke halaman depan
menghirup udara segar . tepat saat melewati kamar Fatma , Fauzan berhenti . ia
mendengar suara Fatma . terdengar lantunan doa dari mulutnya .
“ya
alloh , jagalah jodoh Fatma . segeralah pertemukan Fatma dengannya . semoga
jodoh Fatma adalah laki-laki soleh yang taat kepadaMu , yang mencintai dan
menyayangi Fatma dengan mengharap restuMu . jika saat ini ia berada dijalan
yang tak kau ridhoi semoga ia segera sadar , jika ia berada di jalan yang kau
ridhoi selamatkan ia . aamiin “ itulah sepenggal doa
yang Fatma panjatkan dan suaranya tak terdengar lagi . Fauzan segera kembali ke
kamar Irwan takut-takut kalo Fatma keluar kamar dan ia ketahuan menguping .
sesampai di kamar Irwan fauzan semakin sulit memejamkan mata , lantunan doa
Fatma masih terngiang ditelinganya . ia akui bahwa hatinya telah tercuri oleh
Fatma . ia jatuh cinta . namun Fauzan menyadari siapa dirinya , ia hanyalah
seorang dedengkot copet dan memiliki banyak anak buah yang diasuhnya sebagai
penjambret yang sempit akan hati nurani , ia tak segan menodong dan mengancam
korbannya . Roki yang menyadari fauzan masih membuka mata langsung berbisik “Bos , kita pergi aja dari sini . motor
biarlah kita umpetin dulu nanti dilain waktu kita ambil. Jangan lupa kita sikat
semua barang berharga di rumah ini “ Fauzan menjitak kepala Roki dan
membalas bisikannya “gua gak akan lakuin
itu , mereka amat polos dan berhati bersih , masih mau menolong dan menampung
tampang berandal dan pencopet kelas kakap seperti kita “ .
Roki merasa heran dengan jawaban bosnya , namun Roki
gak mau ambil pusing ia kembali tertidur pulas . Fauzan telah bertekad untuk
merubah perilakunya dan mulai mendekatkan diri kepada tuhan sebagaimana
kodratnya seorang muslim , dan matanya mulai terpejam .
****
Adzan subuh tlah berkumandang . Fatma , bundanya dan
Irwan telah siap-siap berwudu .
Fauzan melirik jam di dinding telah menunjukan angka
5 tandanya subuh tlah tiba . dengan mata berat ia bangun dan berusaha
membangunkan Roki untuk sholat namun Roki malah tarik selimut dan terus
mendengkur akhirnya Fauzan pergi sendiri menemui Irwan untuk ikut serta
menunaikan sholat subuh .
Pagi itu menjadi pagi yang indah bagi Fauzan , kini
ia telah berkumpul untuk sarapan bersama keluarga yang bersahaja . ia
benar-benar merasakan kedamaian . jantungnya berdebar kencang disaat melihat
Fatma , wajah cantik berbalut jilbab warna merah sungguh mempesona .
tapi , Perpisahan akhirnya tiba , Fauzan harus
meninggalkan keluarga bersahaja tersebut , setelah berterima kasih Fauzan dan
roki berpamitan . Fauzan berjanji akan kembali ke rumah ini menjadi Fauzan yang
layak bersanding dengan Fatma . dalam hati ia berdoa semoga Fatma adalah
jodohnya . “tunggu aku Fatma “ gumamnya .
Fatma memandangi kepergian Fauzan dengan pandangan
yang sulit diartikan , pertemuan sekejap itu telah memberi makna tersirat .
****
Pagi ini udara begitu sejuk , matahari Nampak
kemerahan di ufuk timur . burung-burung berkicau riang sungguh indah pagi ini .
di halaman belakang rumah yang asri tampak seorang gadis berjilbab merah maroon
tengah menyiram bunga . tengah asyik dengan bunganya . terdengar ucapan salam
seseorang dari pintu depan , Fatma segera menjawab dan memburu pintu . tampak di depan matanya seorang pria
berpakaian rapi layaknya ustad . Fatma tau betul siapa pria itu , ya.. dia
adalah pria yang ia tolong setahun yang lalu saat kecelakaan motor di depan
rumahnya .
“kak Fauzan .
.” ucap Fatma setengah tak percaya dengan orang dihadapannya , yang dulu tampak
beringas dan bertato kini sungguh lain , ada kedamaian dan kesejukan dimatanya
.
“iya dik Fatma , saya kesini berniat silaturahmi dan
berniat meminangmu jika dik Fatma berkenan dan jika belum ada yang meminang ,
semenjak bertemu dik Fatma saya sudah jatuh hati , namun karena saya menyadari
siapa diri saya , saya hanya menyimpan perasaan itu di lubuk hati saya , semoga
sekarang saya layak untuk menikahimu.” Fauzan langsung berbicara pada intinya
dan begitu tenang menyampaikan perasaannya kepada gadis pujaannya tersebut .
Fatma terharu mendengar penuturan Fauzan , ternyata
selama ini cintanya tak bertepuk sebelah tangan dan harapannya berbuah manis .
Akhirnya pembicaraan itu dilanjutkan di dalam rumah
bersama ibunda Fatma dan Irwan adiknya .
#terima kasih
Maaf bila banyak kesalahan , cerita ini hanya fiksi
belaka .
Karya : Wanda Dewi Agustina
Fb :Wanda Dewi Agustina
Email : dewiagustinawanda@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan.
terimakasih.